Rabu, 26 Desember 2012

Penalaran Induktif


Pengertian Penalaran

Penalaran merupakan suatu proses berpikir yang bertolak dari pengamatan indera (pengamatan empirik) yang menghasilkan sejumlah konsep dan pengertian. Berdasarkan pengamatan yang sejenis juga akan terbentuk proporsisi – proposisi yang sejenis, berdasarkan sejumlah proposisi yang diketahui atau dianggap benar, beberapa orang menyimpulkan sebuah proposisi baru yang sebelumnya tidak diketahui. Proses inilah yang disebut menalar.
Dalam penalaran, proposisi yang dijadikan dasar penyimpulan disebut dengan premis (antesedens) dan hasil kesimpulannya disebut dengan konklusi (consequence). Dalam metodenya penalaran dibagi menjadi 2 yaitu penalaran deduktif dan induktif. Namun pada pembahasan kali ini penulis hanya akan membahas tentang penalaran induktif.

PENALARAN INDUKTIF
Penalaran induktif adalah penalaran yang mengambil contoh-contoh khusus yang khas untuk kemudian diambil kesimpulan yang lebih umum. Penalaran ini memudahkan untuk memetakan suatu masalah sehingga dapat dipakai dalam masalah lain yang serupa. Catatan bagaimana penalaran induktif ini bekerja adalah, meski premis-premis yang diangkat benar dan cara penarikan kesimpulannya sah, kesimpulannya belum tentu benar.
Contoh penalaran induktif :
Harimau berdaun telinga berkembang biak dapat melahirkan. Babi berddaun telinga berkembang biak dengan melahirkan. Ikan paus berdaun telinga berkembang biak dengan melahirkan
Kesimpulann:
Semua hewan yang berdaun telinga berkembang biak dengan melahirkan

CIRI-CIRI PENALARAN INDUKTIF :
• Terlebih dahulu menyebutkan peristiwa-peristiwa khusus
• Kemudian, menarik kesimpulan berdasarkan peristiwa-peristiwa khusus
• Kesimpulan terdapat di akhir paragraf
• Menemukan Kalimat Utama, Gagasan Utama, Kalimat Penjelas
• Kalimat utama paragraf induktif terletak di akhir paragraph
• Gagasan Utama terdapat pada kalimat utama
• Kalimat penjelas terletak sebelum kalimat utama, yakni yang mengungkapkan peristiwa-peristiwa khusus
• Kalimat penjelas merupakan kalimat yang mendukung gagasa utama


Penalaran Induktif terbagi menjadi beberapa bentuk, yaitu:
-          Generalisasi
Adalah suatu penalaran yang menggunakan sifat tertentu dalam membuat suatu pernyataan yang sifatnya tertentu sehingga dapat menghasilkan suatu kesimpulan yang bersifat umum.
contoh : Jika dipanaskan, Besi memuai.
Jika dipanaskan, Tembaga memuai.
Jika dipanaskan, Emas memuai.
Jadi jika dipanaskan, logam memuai.

-          Analogi
Proses penalaran yang bertolak dari dua peristiwa khusus yang mirip satu sama lain dengan cara membandingkan peristiwa yang ada dengan peristiwa sebelumnya, kemudian menyimpulkan bahwa apa yang berlaku untuk satu hal berlaku juga untuk hal lain. Dengan kata lain penalaran analogi dapat diartikan sebagai proses penyimpulan berdasarkan fakta atau kesamaan atau proses membandingkan dari dua peristiwa (hal) yang berlainan berdasarkan kesamaannya kemudian ditariklah kesimpulan dari persamaannya tersebut.
Contoh :

Chyntia adalah bintang iklan

Chyntia memiliki paras cantik

Zahwa adalah bintang iklan

Zahwa memiliki paras cantik

Oleh sebab itu, zahwa memiliki paras cantik

-          Kausal
Hubungan kausal adalah penalaran yang diperoleh dari gejala-gejala yang saling berhubungan.
Ada tiga jenis hunbungan kausal ;
Sebab-Akibat: terlihat pada suatu penyebab yang tidak jelas terhadap sebuah akibat yang nyata, misalnya kalau kita melihat sebiji buah mangga jatuh dari batangnya, kita akan memperkirakan beberapa kemungkinan penyebabnya. Mungkin mangga itu tertimpa hujan, mungkin dihempas angin, dan mungkin pula dilempari oleh anak- anak. Pastilah salah satu kemungkinan itu penyebabnya.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar