Senin, 27 Desember 2010


NAMA   : LISTYAJI KUSPRIMADIYANTO
KELAS  : 1 EB 18
NPM      : 24210053


PERKEMBANGAN BISNIS DI INDONESIA


Krisis ekonomi tahun 1998 telah menghancurkan sendi-sendi perekonomian Indonesia. Segala sektor dari yang besar sampai sektor terkecilpun terkena imbasnya dan terancam kelangsungan hidup usahanya, Banyak bisnis yang terpaksa bangkrut dan gulung tikar karena tidak mampu bertahan, tak terkecuali juga para investor asing. Merekapun berduyun-duyun ‘lari’ mencabut bisnisnya di Indonesia.
Akibatnya terjadi banyak pengangguran di mana-mana. Belum lagi PHK dari banyak perusahaan semakin mengindikasikan kejatuhan ekonomi Indonesia.
Sektor makro dan mikro sulit bertahan karena mahalnya bahan baku dan tidak lakunya barang jasa yang diproduksi. Percuma memproduksi barang karena daya beli masyarakat ketika krisis terjadi masih sangat rendah.

Di awal millennium ke-21 ini, bisnis di Indonesia tumbuh dengan pesat. Banyak pelaku-pelaku bisnis baru bermain di berbagai segmen pasar konsumen. Bisnis-bisnis yang sebelum reformasi tidak berkembang, kini menjadi ladang emas untuk berusaha. Paling banyak sektor yang berkembang secara dominan adalah sektor telekomunikasi dan waralaba (franchise).
Sektor telekomunikasi bisa berkembang pesat karena kemajuan teknologi global khususnya di bidang handphone dan internet. Pelaku bisnis beramai-ramai berusaha di sektor ini karena minat masyarakat pada handphone sangat tinggi. Ada yang menjadi operator seluler yaitu Telkomsel, Indosat, Bakrie telephone, dan lain-lain dan ada yang bisnis kecil-kecilan yaitu sebagai counter voucher pulsa HP.

Bisnis lain yang berkembang pesat pada periode 1999-2008 adalah bisnis properti terutama di kota-kota besar. Sekarang di Jakarta telah banyak berdiri apartemen-apartemen mewah untuk memenuhi kebutuhan tempat tinggal masyarakat terutama kelas menengah ke atas. Hal lainnya di sebagian besar di kota-kota di Indonesia kini telah banyak didirikan trade center dan mal-mal dalam kapasitas besar.
Bisnis properti ini juga merambah kalangan menengah ke bawah yaitu bisnis perumahan.dan pendirian kios-kios murah. Masyarakat menengah ke bawah juga diberi kesempatan agar mampu mengembangkan usaha bisnisnya.
Di dalam dunia usaha di Indonesia, jenis yang paling banyak digiatkan masyarakat adalah usaha mikro, kecil dan menengah (UMKM). Hal ini terbukti dari seluruh unit usaha di Indonesia yang mencapai 45,7 juta unit usaha (2006), 98% masyarakat bergerak dalam sektor UMKM. Sektor yang paling banyak dilirik adalah jenis usaha berdagang di pasar, warung kaki lima, usaha kerajinan dan produksi barang dalam skala kecil s.d. menengah.
Karena sektor ini adalah sektor yang paling besar, pemerintah berusaha memberikan bantuan diantaranya bantuan kredit lunak. Oleh karena itu, sekarang banyak didirikan BPR-BPR yang digunakan pemerintah untuk menyalurkan kredit kepada sektor UMKM. Ditambah lagi, bank-bank nasional juga tertarik untuk mengucurkan kredit pada UMKM dengan program yang menarik diantarannya BRI melalui program BRI unit desa.

Bisnis-bisnis asing terutama yang memanfaatkan SDA Indonesia haruslah dikurangi agar aset-aset alam kita tidak lari ke tangan asing. Bangsa Indonesia haruslah sebagai bangsa yang memiliki dan menikmati bukan hanya sebagai penonton saja. Pemerintah harus bisa menasionalisasi perusahaan itu agar Indonesia tetap terjaga kedaulatan negara secara utuh. Bisnis mereka harus dikembalikan kepada tangan rakyat Indonesia.
Tantangan globalisasi kedepannya semakin kuat. Hal ini tentu jika dibiarkan saja tanpa ada peran pemerintah untuk mengembangkan usaha lokal bisa mematikan usaha dalam negeri. Bisnis dalam negeri harus dibantu dengan cara pengucuran dana, proteksi, pelonggaran peraturan terhadap unit-unt usaha tertentu asalkan tidak bertentangan dengan masyarakat umum.
Maka untuk itu diperlukan sinergi yang benar-benar nyata.

CARA BERBISNIS ONLINE


NAMA   : LISTYAJI KUSPRIMADIYANTO
KELAS  : 1 EB18
NPM      : 24210053


CARA BERBISNIS ONLINE


Ada berbagai cara memulai bisnis online. Cara bisnis ini tergantung dari seni masing-masing. Artinya cara bisnis seseorang belum tentu sama dengan orang lain. Namun walaupun berbeda cara penerapan bisnis terutama cara berbisnis online, ada baiknya kita mengetahui cara-cara atau langkah-langkah dasar dalam memulai bisnis. Perlu saya sampaikan bahwa cara berbisnis khususnya bisnis online ini memerlukan mindset yang pantang menyerah, fokus dan Harus Praktek, Praktek, Praktek.
Berikut ini garis besar cara memulai bisnis online yang perlu Anda praktekkan:
·                  Tentukan ide atau topik bisnis online yang akan dibuat
·                  Lakukan riset
·                  Siapkan konten
·                  Beli nama domain
·                  Sewa hosting
·                  Buat web atau blog
·                  Cari program afiliasi yang sesuai dengan bisnis anda
·                  Promosikan web blog Anda
·                  Nikmati Hasilannya
·                  Lakukan evaluasi

Langkah Pertama, Tentukan ide atau topik bisnis yang akan dibangun. Ini penting karena untuk memulai bisnis tentunya kita harus punya tema bisnis agar fokus. Coba buat beberapa alternatif tentang tema atau ide bisnis
Langkah Kedua, Lakukan Riset terhadap tema yang anda pilih. Siapa target marketnya, bagaimana saingannya dan berapa banyak pencarinya.
Langkah Ketiga, Siapkan Konten. Kumpulkan konten berupa artikel, gambar ataupun video yang berkaitan atau sesuai dengan tema bisnis yang Anda bangun. Anda bisa membuat artikel sendiri atau mengambil artikel-artikel yang disediakan oleh web lain.
Langkah Keempat, Beli Nama Domain. Sebenarnya nama domain ini bisa kita dapatkan gratis di beberapa penyedia domain, namun alangkah baiknya kalau kita memiliki nama domain sendiri sesuai dengan target bisnis yang kita bidik dan tentunya agar mudah diingat.
Langkah Kelima, Sewa Hosting. Ada banyak penyedia layanan hosting di Indonesia, harganya pun relatif murah. Hanya dengan biaya sewa sekitar Rp. 100 ribu pertahun Anda sudah bisa meng-onlinekan situs Anda.
Langkah Keenam, Buat Web atau Blog. Ada banyak cara untuk membuat web atau blog sendiri. Anda tidak perlu harus menguasai bahasa web program untuk membuat sebuah blog.
Langkah Ketujuh, Cari Program Afiliasi yang Sesuai dengan Bisnis Anda. Setelah blog anda jadi, jangan lupa untuk mencari program afiliasi, karena disinilah salah satu sumber pendapatan yang saya sarankan. Bisa berupa Pay Per Click berupa tanyang iklan di blog Anda yang akan membayar Anda apabila iklan tersebut di klik oleh pengunjung, atau Pay Per Buy berupa penjualan langsung.
Langkah Kedepalan, Promosikan Blog Anda. Pekerjaan yang satu ini memang agak gampang-gampang susah. Harapan Kita membuat Web Blog tentunya agar banyak pengunjung yang datang ke situs kita.Promosi Blog disini bisa berupa optimalisasi mesin pencari atau promisi disitus-situs terkenal. Silahkan baca tentang Belajar SEO.
Langkah Kesembilan, Nikmati Hasilnya. Nah… ini langkah yang terindah.. bagaimana tidak kalau web blog yang kita bangun telah menghasilkan, berarti Anda sudah mempunyai bisnis sampingan yang memberikan pasive income. Guru saya Anne Ahira sudah mendapat milayaran rupiah dari Bisnis Online yang Beliau bangun.
Langkah Kesepuluh, Lakukan Evaluasi. Seandainya bisnis yang Anda bangun belum menghasilkan uang atau belum menghasilkan secara maksimal, jangan patah semangat ada baiknya Anda melakukan evaluasi sehingga dapat diketahui dimana kekurangannya.
Rekan-rekan sekalian, Langkah-langkah diatas adalah cara bisnis online yang masih mendasar,

IPaymu memberikan solusi untuk Anda dalam melakukan setiap transaksi pembayaran bisnis online dengan mudah, simpel, apalagi asli buatan Indonesia jadi mendukung bahasa Indonesia dengan tanpa banyak melibatkan pengetahuan pemograman. Ini yang tidak kita jumpai pada merchant luar negeri.
Jika Anda mempunyai masalah dengan account IPaymu, Anda tinggal kontak CS yang bersangkutan yang siap melayani. Tanpa perlu repot harus kirim email yang kadang membutuhkan waktu berhari-hari, itupun kadang belum terjawab permasalahannya. Tanpa repot harus bisa bahasa Inggris karena memang Anda berkomunukasi dengan orang Indonesia.

mengapa bisnis internet harus memperhatikan tren, salah satunya adalah karena kita bisa melakukan riset pasar lebih tepat dan untuk meminimalisir kesalahan tersebut. Dengan begitu, kita akan bisa memilah-milah mana peluang bisnis yang layak atau tidak kita geluti sesuai trend itu sendiri.
Nah, di postingan kali ini akan diulas bagaimana cara memilih peluang bisnis yang tepat sesuai dengan tren dan apa saja ciri-cirinya ?
Ada beberapa pertimbangan bagaimana menangkap peluang bisnis yang tepat sesuai tren ini. Kalau boleh saya kelompokkan maka ada 2 hal yang harus diperhatikan dan itu berkenaan dengan cara promosi yang digunakan. Ya, harus menyesuaikan dengan promosi yang digunakan.

Minggu, 26 Desember 2010

PREDIKSI EKONOMI GLOBAL PADA 2011


NAMA  : LISTYAJI KUSPRIMADIYANTO
KELAS : 1 EB18
NPM     : 24210053



PREDIKSI EKONOMI GLOBAL PADA 2011


Pengamat ekonomi, Agustinus Prasetyantoko, mengatakan, perekonomian global pada 2011 masih dipenuhi ketidakpastian. "Kita berada dalam kondisi lanskap perekonomian global yang belum stabil," kata Agustinus Prasetyantoko dari Lembaga Penelitian dan Pengabdian Masyarakat (LPPM) Unika Atma Jaya Jakarta, di Jakarta Rabu.
Ketidakpastian ekonomi, kata Prasetyantoko, disebabkan karena ekonomi dunia sudah tua. Ketidakstabilan telah terjadi secara struktural sehingga semakin sulit untuk disembuhkan, oleh karena itu Prasetyantoko menyimpulkan bahwa ekonomi dunia berada dalam posisi yang sulit.
Prediksi sebelumnya pada Januari, IMF mematok angka 3,9 persen. China menjadi negara pendorong utama kenaikan pertumbuhan ekonomi global meski target pertumbuhan dari IMF tetap sebesar 10 persen.

Selain China, India juga dianggap sebagai penggerak ekonomi dunia pascakrisis ekonomi terburuk sejak Perang Dunia II. Ekonomi India diperkirakan tumbuh 8,8 persen, naik dari proyeksi IMF sebelumnya sebesar 7,7 persen.

Cuma, IMF mewanti-wanti soal kondisi utang negara-negara dunia yang makin mengkhawatirkan. Soalnya, kalau ada negara yang gagal bayar, dampaknya bakal negatif dan meluas ke belahan dunia lain.

Bank Indonesia (BI) menilai ada tiga risiko yang dapat menimbulkan ketidakseimbangan internal dan eksternal dalam perekonomian Indonesia.
Adapun ketiga risiko itu adalah; pertama, risiko dari ketidakseimbangan ekonomi global di mana melambatnya ekonomi negara maju dan moderasi akselerasi emerging market yang dapat menyebabkan menurunnya permintaan eksternal terhadap ekspor emerging market, termasuk Indonesia.
Kedua, derasnya aliran modal asing (capital inflow) dan isu perang kurs, di mana kebijakan quantitative easing tahap kedua dari AS akan mengakibatkan berlanjutnya aliran capital inflow yang deras dan tekanan apresiasi nilai tukar emerging market, termasuk rupiah. Sementara risiko ketiga, kuatnya permintaan domestik dan tekanan inflasi.
Menurut Perry, peningkatan permintaan domestik untuk mendorong pertumbuhan di emerging market termasuk Indonesia akan mendorong peningkatan tekanan inflasi, terutama bila respons sisi penawaran tidak secepat akselerasi sisi permintaan. "Sejumlah risiko perlu diwaspadai untuk menjaga keseimbangan internal dan eksternal agar peningkatan ekonomi nasional berkelanjutan," katanya dalam acara Proyeksi Ekonomi 2011 Indef,
Namun, Perry optimistis perekonomian 2010 dan 2011 cukup baik kendati tantangan cukup banyak, seperti inflasi, aliran dana asing, dan bagaimana meningkatkan kapasitas perekonomian.
Pemulihan ekonomi global sudah mulai kehilangan momentum dari pertengahan 2010 dan semua indikator menunjukkan titik lemah untuk pertumbuhan tahun depan, kata sebuah laporan PBB pada hari Rabu (1/12)
Sekretaris Jenderal PBB Ban Ki-moon menjawab pertanyaan saat briefing di Parlemen Eropa, di Strasbourg, 19 Oktober 2010.
"Kecepatan pemulihan mulai melambat pada pertengahan tahun ini, terutama karena kelemahan dalam negara maju utama. Kami belum menyediakan kayu bakar dan risiko utama masih menjulang," kata Robert Vos, direktur kebijakan pembangunan dan pembagian analisis Departemen Ekonomi dan Sosial (DESA) PBB.
Menurut PBB, perekonomian global diperkirakan akan tumbuh pada tingkat 3,1 persen di tahun 2011 dibandingkan dengan pertumbuhan yang diperkirakan dari 3,6 persen pada tahun 2010. Namun, PBB memperkirakan pertumbuhan sebesar 3,5 persen pada 2012.
Laporan proyek pertumbuhan ekonomi AS pada tahun depan 2,3 persen turun 0,3 persen dari perkiraan pada bulan Mei. Pertumbuhan di zona euro dan Jepang diperkirakan akan lebih lemah  menjadi 1,3 persen dan 1,1 persen.
Laporan tahunan berjudul 'Situasi Ekonomi dan Prospek Dunia 2011' (WESP) mengidentifikasi pengangguran yang tinggi, pengetatan fiskal, dan perang mata uang karena risiko utama untuk pemulihan ekonomi dunia tahun depan.
"Situasi keuangan global saat ini ditandai oleh melemahnya dolar, nilai tukar semakin stabil dan banyak "penunjukan" atas laju tersebut," ujar Vos.
Lebih lanjut, pemulihan global terluka oleh kurangnya kredit karena krisis perbankan dan penarikan stimulus di banyak negara, kata laporan itu.
Laporan tersebut menemukan bahwa tingkat pengangguran kembali ke tingkat sebelum krisis pada akhir kuartal pertama 2010, meskipun sudah mulai pulih dari paruh kedua tahun 2009.
Krisis keuangan global telah menyebabkan 30 juta orang kehilangan pekerjaan antara 2007 dan 2009. Ekonomi global masih membutuhkan setidaknya 22 lebih juta pekerjaan untuk tingkat lapangan kerja yang mencapai tingkat sebelum krisis.
Pertumbuhan output di negara berkembang yang terus mendorong pemulihan global, diperkirakan bisa moderat tahun depan. Ekonomi ini akan dipengaruhi oleh perlambatan di negara maju dan penarikan langkah stimulus, kata Vos.
Selain itu, kelebihan likuiditas dalam perekonomian global pindah ke negara-negara berkembang diperkirakan menimbulkan risiko arus modal yang mudah menguap dan mata uang yang kurang kompetitif.

INVESTASI


NAMA   : LISTYAJI KUSPRIMADIYANTO
KELAS : 1 EB18
NPM     : 24210053


INVESTASI


Investasi adalah suatu istilah dengan beberapa pengertian yang berhubungan dengan keuangan dan ekonomi. Istilah tersebut berkaitan dengan akumulasi suatu bentuk aktiva dengan suatu harapan mendapatkan keuntungan dimasa depan. Terkadang, investasi disebut juga sebagai penanaman modal.

Beberapa produk investasi dikenal sebagai efek atau surat berharga. Definisi efek adalah suatu instrumen bentuk kepemilikan yang dapat dipindah tangankan dalam bentuk surat berharga, saham/obligasi, bukti hutang (Promissory Notes), bunga atau partisipasi dalam suatu perjanjian kolektif (Reksa dana), Hak untuk membeli suatu saham (Rights), garansi untuk membeli saham pada masa mendatang atau instrumen yang dapat diperjual belikan.

Ada banyak pilihan dalam berinvestasi, diantaranya yaitu membuka deposito, menabung, membeli tanah dan bangunan, obligasi, membeli emas, saham, dan lain-lain. Secara umum bentuk aset yang di Investasikan terbagi menjadi dua jenis yaitu:

1.    Riil Investment
Yaitu menginvestasikan sejumlah dan tertentu pada aset berwujud, seperti halnya tanah, emas, bangunan, emas, dan lain-lain.

2.    Financial Investment
Yaitu menginvestasikan sejumlah dana tertentu pada aset finansial, seperti halnya deposito, saham, obligasi, dan lain-lain.
Dalam hal ini surat berharga yang diperdagangkan atau yang sering disebut dengan efek adalah berupa saham. Menurut Undang-Undang No.8 Tahun 1995 tentang pasar modal, definisi dari bursa efek adalah pihak yang menyelenggarakan penawaran jual dan beli efek pihak-pihak lain dengan tujuan memperdagangkan efek diantaranya. Di Indonesia, perdagangan saham dilakukan di Bursa Efek Indonesia. Tidak semua perusahaan dapat langsung mengeluarkan suatu efek (saham), oleh sebab itu perusahaan yang ingin menerbitkan efek harus memenuhi kriteria ataupun peraturan-peraturan yang ada sebelum menerbitkan suatu efek.

Faktor-Faktor Penentu Investasi
Bagi seorang investor yang hendak melakukan suatu investasi, harus melakukan suatu analisis terlebih dahulu dalam menentukan keputusan investasinya. Untuk melakukan suatu analisis investasi, setidaknya ada tiga faktor yang harus dianalisis, yaitu:
1.    Analisis kondisi makroekonomi
2.    Analisis pada jenis industri
3.    Analisis fundamental suatu perusahaan
Tahap pertama yang dilakukan oleh seorang investor dalam berinvestasi adalah melakukan analisis terhadap variabel-variabel makro, tahap analisis ini dilakukan untuk menganalisis kondisi perekonomian suatu negara secara makro dalam proses suatu investasi. Variabel-variabel ekonomi makro yang dianalisis diantaranya adalah tingkat inflasi, transaksi berjalan, kurs/exchange rate (nilai tukar suatu mata uang negara terhadap mata uang negara lain), suku bunga SBI (Sertifikat Bank Indonesia), dan lain-lain.
Pada tahap kedua, dilakukan analisis pada berbagai jenis industri. Pada tahapan ini, kita memilih jenis industri yang paling memberikan prospek keuntungan jika dilakukan invstasi. Sektor mana yang akan dijadikan suatu investasi dapat dilihat dari pergerakan dalam indeks sektoral industri pada suatu pasar modal. Sektor yang mempunyai indeks yang bagus untuk investasi jangka panjang tentunya akan dipilih.
Pada tahap analisis ketiga, dilakukan analisis fundamental pada perusahaan, dengan menggunakan rasio-rasio keuangan suatu perusahaan.
Dalam rasio-rasio keuangan, terbagi lagi menjadi lima rasio, yaitu :
1. Rasio Likuiditas, menyatakan kemampuan perusahaan untuk memenuhi kewajiban jangka pendek yang jatuh tempo.
2. Rasio Aktifitas, menunjukkan kemampuan serta efisiensi perusahaan dalam memanfaatkan aktifa yang dimiliki atau perputaran (turnover) aktifa-aktifa suatu perusahaan.
3. Rasio Hutang, berfungsi untuk menunjukkan kemampun perusahaan untuk memenuhi kewajiban jangka panjangnya.
4. Rasio Profitabilitas, menunjukkan tingkat keberhasilan perusahaan di dalam menghasilkan keuntungan.
5. Rasio Pasar, menggambarkan bagaimana pasar menghargai saham suatu perusahaan.

Selain dapat menambah penghasilan seseorang, investasi juga membawa resiko keuangan jika investasi tersebut gagal. Kegagalan investasi disebabkan oleh banyak hal, diantaranya adalah faktor keamanan (baik dari bencana alam atau diakibatkan faktor manusia), atau ketertiban hukum.

BISNIS


NAMA  : LISTYAJI KUSPRIMADIYANTO
KELAS : 1 EB18
NPM     : 24210053


BISNIS


 Bisnis adalah suatu organisasi yang menjual barang atau jasa kepada konsumen atau bisnis lainnya, untuk mendapatkan laba. Secara historis kata bisnis dari bahasa Inggris business, dari kata dasar busy yang berarti "sibuk" dalam konteks individu, komunitas, ataupun masyarakat. Dalam artian, sibuk mengerjakan aktivitas dan pekerjaan yang mendatangkan keuntungan.

Dalam ekonomi kapitalis, dimana kebanyakan bisnis dimiliki oleh pihak swasta, bisnis dibentuk untuk mendapatkan profit dan meningkatkan kemakmuran para pemiliknya. Pemilik dan operator dari sebuah bisnis mendapatkan imbalan sesuai dengan waktu, usaha, atau kapital yang mereka berikan. Namun tidak semua bisnis mengejar keuntungan seperti ini, misalnya bisnis koperatif yang bertujuan meningkatkan kesejahteraan semua anggotanya atau institusi pemerintah yang bertujuan meningkatkan kesejahteraan rakyat. Model bisnis seperti ini kontras dengan sistem sosialistik, dimana bisnis besar kebanyakan dimiliki oleh pemerintah, masyarakat umum, atau serikat pekerja.

Model bisnis merupakan salah satu dari tiga faktor utama yang menentukan performance suatu bisnis selain lingkungan dimana suatu bisnis dijalankan dan perubahan. Model bisnis adalah sebuah metode yang mana sebuah perusahaan membangun dan menggunakan sumber dayanya untuk menawarkan pelanggannya nilai yang lebih baik dibanding kompetitornya dan juga untuk menghasilkan uang. Dalam buku “Internet Business Models and Strategies” disebutkan bahwa “A business model can be conceptualized as a system that is made up of components, linkages between the component, and dynamics”.Artinya, suatu model bisnis dapat dikonsepkan sebagai suatu sistem yang terbangun ataskomponen-komponen, serta hubungan antar komponen tersebut, dan bersifat dinamis. Selain itu, didefinisikan pula:

a. Profit Site

Dalam suatu konfigurasi nilai, posisi profit site suatu perusahaan sebagai lawan supliernya, pelanggan, pesaing, pendatang baru yang potensial, komplementor, dan pengganti.
Profit site menyatakan tekanan kompetitif dari pesaing, suplier, pelanggan, pendatang baru yang potensial, komplementor, dan pengganti. Profit site suatu perusahaan disebut menarik apabila tekanan yang digunakan oleh kekuatan kompetitif rendah, dan disebut tidak menarik bila sebaliknya. Keberadaan profit site mempengaruhi atau dipengaruhi oleh jenis nilai yang ditawarkan perusahaan, sekmen pelanggan, tarif yang dikenakan, sumber pendapatan, aktivitas yang dipilih, kemampuannya, bagaimana mengimplementasikan dan seberapa sustainable model bisnisnya, dan struktur biayanya.

b.Customer Value

Pelanggan akan membeli produk suatu perusahaan hanya apabila produk yang ditawarkan tersebut memiliki sesuatu yang tidak dimiliki oleh produk pesaingnya.Sesuatu tersebut adalah customer value yaitu nilai / manfaat yang diterima oleh pelanggan atas suatu produk, bisa berupa diferensiasi atau harga yang murah. Suatu produk dikatakan berbeda jika pelanggan mempersepsikannya mempunyai sesuatu / nilai yang tidak dimiliki produk lain. Perusahaan dapat melakukan diferensiasi produk melalui fitur, waktu, lokasi, servis, product mix, hubungan antar fungsi, hubungan dengan perusahaan lain, dan reputasi.

c. Scope

Scope berkaitan dengan sekmen pasar atau area geografis kemana nilai tersebut seharusnya ditawarkan dan juga berapa banyak jenis produk sehingga menambahkan versi nilai yang seharusnya dijual. Tugas perusahaan dalam mengambil keputusan dalam scope tidak terbatas hanya pada pilihan sekmen pasar, tetapi juga berapa banyak kebutuhan sekmen yang akan dilayani.

d. Price

Suatu bagian yang penting tentang profiting dari nilai yang perusahaan tawarkan kepada pelanggan adalah memberi harga dengan tepat. Strategi pricing yang buruk tidak hanya menghilangkan pendapatan, tapi juga menghancurkan suatu produk.

e. Revenue Source

Bagian kritis dari analisis model bisnis adalah penentuan sumber-sumber pendapatan dan keuntungan perusahaan. Banyak perusahaan menerima sumber pendapatan secara langsung dari produk yang mereka jual. Perusahaan yang lain menerima keuntungan dari layanan yang berkaitan dengan penjualan produk tersebut.

e. Connected Activities

Untuk menyampaikan nilai pada pelanggan yang berbeda, perusahaan harus menjalankan aktivitas yang terkait untuk mendukung nilai tersebut. Untuk menawarkan nilai yang lebih baik pada pelanggan yang tepat, perusahaan harus berhati-hati dalam memilih aktivitas dan menentukan waktu kapan aktivitas tersebut akan dijalankan. Ada lima kriteria yang menuntun perusahaan dalam menentukan aktivitas terkait yang dipilih, yaitu

1. Aktivitas yang dipilih sebaiknya sesuai dengan customer value dan scope pelanggan yang dilayani.
2. Antar aktivitas saling memperkuat satu sama lain.
3. Aktivitas seharusnya mengambil keuntungan dari penggerak sukses industri.
4. Sesuai dengan kemampuan yang dimiliki perusahaan atau ingin dibangun.
5. Aktivitas dapat membuat industri lebih menarik bagi perusahaan.

Sedangkan hal yang harus dipertimbangkan dalam menentukan kapan aktivitas akan dilaksanakan adalah sebagai berikut :

• Siklus hidup karaktristik industri (product life cycle). Siklus hidup suatu produk mengalami empat tahapan, yaitu :

a.Tahap perkenalan (introduction)
b.Tahap pertumbuhan (growth)
c. Tahap kemapanan (maturity)
d. Tahap penurunan (decline)
Apa yang sedang dilakukan pesaing dan pendatang baru yang potensial.

f.Implementation

Keputusan yang diambil suatu perusahaan mempertimbangkan nilai apa yang ditawarkan kepada pelanggan, pelanggan mana yang akan ditawarkan suatu nilai, bagaimana harganya, dan aktivitas apa yang akan dilakukan. Implementation adalah pelaksanaan dari keputusan yang diambil perusahaan. Pokok-pokok pelaksanaan adalah struktur, sistem, people, dan lingkungan.

g. Capabilities

Capabilities adalah menyangkut kemampuan individual maupun perusahaan dalam menunjukkan aktivitas yang bernilai tambah. Ada tiga hal yang berkaitan dengan capabilities, yaitu :

• Resources

Resources (sumber daya) diperlukan untuk menjalankan aktivitas yang mendukung customer value. Sumber daya dikelompokkan menjadi sumber daya yang nyata (tangible), sumber daya tak nyata (intangible), dan sumber daya manusia. Sumber daya tangible berupa fisik dan finansial. Sumber daya intangible berupa nonfisik dan non finansial. Sedangkan sumber daya manusia berupa kemampuan dan pengetahuan yang dimiliki oleh pegawai.

• Competencies

Adalah kemampuan atau kapasitas suatu perusahaan untuk merubah sumber dayanya menjadi customer value dan keuntungan (profit).

• Competitive Advantage

Inti dari kompetensi suatu perusahaan adalah memiliki keunggulan kompetitif, yang artinya perusahaan menawarkan nilai yang lebih baik bagi pelanggannya bila dibandingkan dengan pesaingnya.

h.Sustainability

Apabila model bisnis suatu perusahaan memungkinkannya memperoleh keuntungan yang kompetitif, maka tidak mudah bagi pesaing untuk melampauinya. Untuk mempertahankan keuntungan kompetitif tersebut, perusahaan yang bergantung pada kemampuan, lingkungan, dan teknologi akan mengejar beberapa bagian dari tiga strategi umum, yaitu block, run, dan team-up.
i. Cost Structure

Struktur biaya darai suatu perusahaan menunjukkan hubungan antara pendapatan dengan biaya yang mendasari dalam usaha menghasilkan keuntungan (pendapatan) tersebut.

Minggu, 21 November 2010

EKONOMI MENURUT AJARAN ISLAM

NAMA  : LISTYAJI KUSPRIMADIYANTO
KELAS : 1 EB18
NPM     : 24210053

TULISAN PENGANTAR BISNIS


EKONOMI MENURUT AJARAN ISLAM


 Ekonomi Islam–Pembahasan tentang tujuan-tujuan sistem ekonomi Islam menunjukkan bahwa kesejahteraan material yang berdasarkan nilai-nilai spiritual yang kokoh merupakan dasar yang sangat perlu dari filsafat ekonomi Islam.
Karena dasar sistem Islam sendiri berbeda dari sosialisme dan kapitalisme, yang keduanya terikat pada keduniaan dan tak berorientasi pada nilai-nilai spiritual, maka suprastrukturnya juga mesti berbeda. Usaha apapun untuk memperlihatkan persamaan Islam dengan kapitalisme atau sosialisme hanyalah akan memperlihatkan kekurang-pengertian tentang ciri-ciri dasar dari ketiga sistem tersebut.

Disamping itu, sistem Islam betul-betul diabdikan kepada persaudaraan umat manusia yang disertai keadilan ekonomi dan sosial serta distribusi pendapatan yang adil, dan kepada kemerdekaan individu dalam konteks kesejahteraan sosial.
Dan perlu dinyatakan disini, bahwa pengabdian ini berorientasi spiritual dan terjalin erat dengan keseluruhan jalinan nilai-nilai ekonomi dan sosialnya. Berlawanan dengan ini, orientasi kapitalisme modern pada keadilan ekonomi dan sosial dan distribusi pendapatan yang adil hanyalah bersifat parsial saja, dan merupakan akibat desakan-desakan kelompok masyarakat, bukannya merupakan dorongan dari tujuan spiritual untuk menciptakan persaudaraan umat manusia, dan tidak merupakan bagian integral dari keseluruhan filsafatnya.
Sedang orientasi sosialisme, walaupun dinyatakan sebagai hasil dari filsafat dasarnya, tidaklah benar-benar berarti, karena tiadanya pengabdian kepada cita persaudaraan umat manusia dan kriteria keadilan dan persamaan yang adil berdasarkan spiritual di satu pihak, dan di pihak lain karena hilangnya kehormatan dan identitas individu yang disebabkan karena tidak diakuinya kemerdekaan individu, yang merupakan kebutuhan dasar manusia.
Komitmen Islam terhadap kemerdekaan individu dengan jelas membedakannya dari sosialisme atau sistem apapun yang menghapuskan kebebasan individu. Saling rela tak terpaksa antara penjual dan pembeli, menurut semua ahli hukum Islam, adalah merupakan syarat sahnya transaksi dagang. Persaratan ini bersumber dari ayat Al-Qur’an: “Wahai orang-orang beriman! Janganlah kamu memakan harta salah seorang diantaramu dengan jalan yang tidak benar; dapatkanlah harta dengan melalui jual beli dan saling merelakan” (QS. 4:29).

Berikut ini definisi Ekonomi dalam Islam menurut Para Ahli :

1. S.M. Hasanuzzaman,
“ilmu ekonomi Islam adalah pengetahuan dan aplikasi ajaran-ajaran dan aturan-aturan syariah yang mencegah ketidakadilan dalam pencarian dan pengeluaran sumber-sumber daya, guna memberikan kepuasan bagi manusia dan memungkinkan mereka melaksanakan kewajiban-kewajiban mereka terhadap Allah dan masyarakat.”

2. M.A. Mannan,
“ilmu ekonomi Islam adalah suatu ilmu pengetahuan social yang mempelajari permasalahan ekonomi dari orang-orang memiliki nilai-nilai Islam.”

3. Khursid Ahmad,
ilmu ekonomi Islam adalah “suatu upaya sistematis untuk mencoba memahami permasalahan ekonomi dan perilaku manusia dalam hubungannya dengan permasalahan tersebut dari sudut pandang Islam.”

4. M.N. Siddiqi,
ilmu ekonomi Islam adalah respon “para pemikir muslim terhadap tantangan-tantangan ekonomi zaman mereka. Dalam upaya ini mereka dibantu oleh Al Qur’an dan As Sunnah maupun akal dan pengalaman.”

5. M. Akram Khan,
“ilmu ekonomi Islam bertujuan mempelajari kesejahteraan manusia (falah) yang dicapai dengan mengorganisir sumber-sumber daya bumi atas dasar kerjasama dan partisipasi.”

SISTEM EKONOMI ISLAM

Sistem ekonomi Islam berbeda dari Kapitalisme,Sosialisme, maupun Negara Kesejahteraan (Welfare State). Berbeda dari Kapitalisme karena Islam menentang eksploitasi oleh pemilik modal terhadap buruh yang miskin, dan melarang penumpukan kekayaan. ”Kecelakaanlah bagi setiap … yang mengumpulkan harta dan menghitung-hitung” (104-2). Orang miskin dalam Islam tidak dihujat sebagai kelompok yang malas dan yang tidak suka menabung atau berinvestasi. Ajaran Islam yang paling nyata menjunjung tinggi upaya pemerataan untuk mewujudkan keadilan sosial, ”jangan sampai kekayaan hanya beredar dikalangan orang-orang kaya saja diantara kamu” (59:7).
Disejajarkan dengan Sosialisme, Islam berbeda dalam hal kekuasaan negara, yang dalam Sosialisme sangat kuat dan menentukan. Kebebasan perorangan yang dinilai tinggi dalam Islam jelas bertentangan dengan ajaran Sosialisme.
Akhirnya ajaran Ekonomi Kesejahteraan (Welfare State) yang berada di tengah-tengah antara Kapitalisme dan Sosialisme memang lebih dekat ke ajaran Islam. Bedanya hanyalah bahwa dalam Islam etika benar-benar dijadikan pedoman perilaku ekonomi sedangkan dalam Welfare State tidak demikian, karena etika Welfare State adalah sekuler yang tidak mengarahkan pada ”integrasi vertikal” antara aspirasi materi dan spiritual (Naqvi,h80)
Demikian dapat disimpulkan bahwa dalam Islam pemenuhan kebutuhan materiil dan spiritual benar-benar dijaga keseimbangannya, dan pengaturaan oleh negara, meskipun ada, tidak akan bersifat otoriter.
State intervention, directed primarily at reconciling the possible social conflict between man’s ethical and economic behaviors cannot lead the society onto “road to serfdom” but will guide it gently along the road to human freedom and dignity (Naqvi,1951.h81)


Prinsip prinsip Dasar Dalam Eika Bisnis Islam


1.Kesatuan (Unity)
Adalah kesatuan sebagaimana terefleksikan dalam konsep tauhid yang memadukan keseluruhan aspek aspek kehidupan muslim baik dalam bidang ekonomi, politik, sosial menjadi keseluruhan yang homogen,serta mementingkan konsep konsistensi dan keteraturan yang menyeluruh.
Dari konsep ini maka islam menawarkan keterpaduan agama,ekonomi,dan sosial demi membentuk kesatuan.Atas dasar pandangan ini pula maka etika dan bisnis menjadi terpadu, vertikal maupun horisontal,membentuk suatu persamaan yang sangat penting dalam sistem Islam.

2.Keseimbangan (Equilibrium)
Dalam beraktivitas di dunia kerja dan bisnis,Islam mengharuskan untuk berbuat adil,tak terkecuali pada pihak yang tidak disukai.Hal ini sesuai dengan firman Allah dalam Surat Al-Maidah : 8 yang artinya : “Hai orang-orang beriman,hendaklah kamu jadi orang-orang yang selalu menegakkan (kebenaran) karena Allah SWT,menjadi saksi dengan adil.Dan janganlah sekali-sekali kebencianmu terhadap suatu kaum mendorong kamu untuk berlaku tidak adil.Berlaku adillah karena adil lebih dekat dengan takwa”.

3.Kehendak Bebas (Free Will)
Kebebasan merupakan bagian penting dalam nilai etika bisnis islam,tetapi kebebasan itu tidak merugikan kepentingan kolektif.Kepentingan individu dibuka lebar.Tidak adanya batasan pendapatan bagi seseorang mendorong manusia untuk aktif berkarya dan bekerja dengan segala potensi yang dimilikinya.Kecenderungan manusia untuk terus menerus memenuhi kebutuhan pribadinya yang tak terbatas dikendalikan dengan adanya kewajiban setiap individu terhadap masyarakatnya melalui zakat.infak dan sedekah.

4.Tanggungjawab (Responsibility)
Kebebasan tanpa batas adalah suatu hal yang mustahil dilakukan oleh manusia karena tidak menuntut adanya pertanggungjawaban dan akuntabiliats.untuk memenuhi tuntunan keadilan dan kesatuan,manusia perlu mempertnaggungjawabkan tindakanya.secara logis prinsip ini berhubungan erat dengan kehendak bebas.Ia menetapkan batasan mengenai apa yang bebas dilakukan oleh manusia dengan bertanggungjawab atas semua yang dilakukannya.

5.Kebenaran: kebajikan dan kejujuran
Kebenaran dalam konteks ini selain mengandung makna kebenaran lawan dari kesalahan,mengandung pula dua unsur yaitu kebajikan dan kejujuran.Dalam konteks bisnis kebenaran dimaksudkan sebagia niat,sikap dan perilaku benar yang meliputi proses akad (transaksi) proses mencari atau memperoleh komoditas pengembangan maupun dalam proses upaya meraih atau menetapkan keuntungan. Dengan prinsip kebenaran ini maka etika bisnis Islam sangat menjaga dan berlaku preventif terhadap kemungkinan adanya kerugian salah satu pihak yang melakukan transaksi ,kerjasama atau perjanjian dalam bisnis.

MAKRO DAN MIKRO EKONOMI

NAMA  : LISTYAJI KUSPRIMADIYANTO
KELAS : 1EB 18
NPM     : 24210053


Tulisan Pengantar Bisnis


MAKRO DAN MIKRO EKONOMI


Makro ekonomi dan Mikro ekonomi adalah dua cabang utama ekonomi. Mikro ekonomi adalah cabang yang berfokus pada bagaimana individu, rumah tangga, dan organisasi membuat keputusan mereka untuk mendistribusikan sumber daya yang terbatas, biasanya di pasar yang melihat perdagangan barang atau jasa. Ekonomi mikro mempelajari bagaimana keputusan-keputusan ini mempengaruhi umum pasokan dan permintaan untuk komoditas dan jasa. Seperti kita ketahui, pasokan adalah salah faktor yang menentukan harga, yang pada gilirannya, menentukan penawaran dan permintaan barang dan jasa.

PERMASALAHAN EKONOMI MAKRO

a. Masalah Kemiskinan dan Pemerataan
Pada akhir tahun 1996 jumlah penduduk miskin Indonesia sebesar 22,5 juta jiwa atau sekitar 11,4% dari jumlah seluruh penduduk Indonesia. Namun, sebagai akibat dari krisis ekonomi yang berkepanjangan sejak pertengahan tahun 1997, jumlah penduduk miskin pada akhir tahun itu melonjak menjadi sebesar 47 juta jiwa atau sekitar 23,5% dari jumlah keseluruhan penduduk Indonesia. Pada akhir tahun 2000, jumlah penduduk miskin turun sedikit menjadi sebesar 37,3 juta jiwa atau sekitar 19% dari jumlah seluruh penduduk Indonesia.
Dari segi distribusi pendapatan nasional, penduduk Indonesia berada dalam kemiskinan. Sebagian besar kekayaan banyak dimiliki kelompok berpenghasilan besar atau kelompok kaya Indonesia.
b. Krisis Nilai Tukar
Krisis mata uang yang telah mengguncang Negara-negara Asia pada awal tahun 1997, akhirnya menerpa perekonomian Indonesia. Nilai tukar rupiah yang semula dikaitkan dengan dolar AS secara tetap mulai diguncang spekulan yang menyebabkan keguncangan pada perekonomian yang juga sangat tergantung pada pinjaman luar negeri sector swasta. Pemerintah menghadapi krisis nilai tukar ini dengan melakukan intervensi di pasar untuk menyelamatkan cadangan devisayang semakin menyusut. Pemerintah menerapkan kebijakan nilai tukar yang mengambang bebas sebagai pengganti kebijakan nilai tukar yang mengambang terkendali.

c. Masalah Utang Luar Negeri
Kebijakan nilai tukar yang mengambang terkendali pada saat sebelum krisis ternyata menyimpan kekhawatiran. Depresiasi penurunan nilai tukar rupiah terhadap mata uang asing terutama dolar ASyang relative tetap dari tahun ke tahun menyebabkan sebagian besar utang luar negeri tidak dilindungi dengan fasilitas lindung nilai (hedging) sehingga pada saat krisis nilai tukar terjadi dalam sekejap nilai utang tersebut membengkak. Pada tahun1997, besarnya utang luar negeri tercatat 63% dari PDB dan pada tahun 1998 melambung menjadi 152% dari PDB.
Untuk mengatasi ini, pemerintah melakukan penjadwalan ulang utang luar negeri dengan pihak peminjam. Pemerintah juga menggandeng lembaga-lembaga keuangan internasional untuk membantu menyelesaikan masalah ini.


d. Masalah Perbankan dan Kredit Macet
Besarnya utang luar negeri mengakibatkan permasalahan selanjutnya pada system perbankan. Banyak usaha yang macet karena meningkatnya beban utang mengakibatkan semakin banyaknya kredit yang macet sehingga beberapa bank mengalami kesulitan likuiditas. Kesulitan likuiditas makin parah ketika sebagian masyarakat kehilangan kepercayaannya terhadap sejumlah bank sehingga terjadi penarikan dana oleh masyarakat secarabesar-besaran (rush).
Goncangan yang terjadi pada system perbankan menimbulkan goncangan yang lebih besar pada system perbankan secara keseluruhan, sehingga perekonomian juga akan terseret ke jurang kehancuran. Alasan-alasan di atas menyebabkan pemerintah memutuskan untuk menyelamatkan bank-bankyang mengalami masalah likuiditas tersebut dengan memberikan bantuan likuiditas. Namun untuk mengendalikan laju inflasi, bank sentral harus menarik kembali uang tersebut melalui operasi pasar terbuka. Hal ini dilakukan dengan meningkatnya suku bunga SBI. Kebijakan ini kemudian menimbulkan dilema karena peningkatan suku bunga menyebabkan beban bagi para peminjam (debitor). Akibatnya tingkat kredit macet di system perbankan meningkat dengan pesat. Dilema semakin kompleks di saat system perbankan mencoba mempertahankan likuiditasyang mereka miliki dengan meningkatkan suku bungan simpanan melebihi suku bunga pinjaman sehingga mereka mengalami kerugian yang berakibat pengikisan modal yang mereka miliki.

PERMASALAHAN EKONOMI MIKRO

a. Masalah Harga Dasar dan Harga Tertinggi
Krisis ekonomi yang pernah melanda dunia terjadi cukup lama dan diyakini bahwa mekanisme pasar tidak mampu menyelesaikan masalah ekonomi tersebut. Artinya, keseimbangan permintaan dan penawaran di pasar tidak tercapai. Pengaruh dari krisis tersebut adalah melambungnya harga berbagai jenis barang yang di butuhkan oleh produsen dan konsumen.
Salah satu campur tangan pemerintah dalam permasalahan ini ialah kebijakan pemerintah mengenai harga dasar (floor price) dan harga tertinggi (ceiling price). Tujuan penentuan harga dasar adalah untuk membantu produsen, sedangkan harga tertinggi untuk membantu konsumen. Misalnya, musim panen padi menyebabkan jumlah beras melimpah. Akibatnya, harga beras turun sehingga para petani mengalami kerugian. Untuk mengatasi masalah tersebut, pemerintah menentukan harga dasar (floor price) beras untuk membantu para petani.


b. Meningkatnya Permintaan Beras
Gagal panen akan menyebabkan berkurangnya penawaran beras sehingga harga beras akan naik. Tingginya harga beras akan menambah beban hidup masyarakat yang berpenghasilan rendah dan tidak tetap. Untuk mengatasi pasokan beras ini, pemerintah melakukan program impor beras melalui tender terhadap beberapa perusahaan swasta nasional dan asing.

c. Kenaikan Harga Bahan Bakar Minyak (BBM)
Sehubungan dengan naiknya harga BBM, para pengusaha angkutan umum bus kota, angkutan kota (angkot), dan taksi mengalami penurunan pendapatan dan mengurangi laba bagi pengusaha dan para sopir. Untuk menyesuaikan kenaikan harga BBM tersebut, beberapa pengusaha angkutan umum menaikkan tarifnya secara sepihak. Tindakan ini tentu sajaakan memberatkan para konsumen
pengguna jasa angkutan. Untuk mengatasi masalah tersebut pemerintah bersama para asosiasi pengusaha angkutan melakukan penyesuaian tarif angkutan umum dengan menetapkan tarif resmi bagi para pengusaha bus kota, angkutan kota dan taksi. Besarnya tarif resmi ini tentu tidak memberatkan konsumen atau juga tidak merugikan pengusaha angkutan umum.

d. Masalah Monopoli
Praktik monopoli akan mengakibatkan penguasaan pasar terhadap barang atau jasa tertentu yang dihasilkan oleh satu perusahaan. Praktik monopoli seringkali merugikan masyarakat dan konsumen. Di samping itu, monopoli akan mempersempit peluang usaha bagi masyarakat lain sehingga kurang menumbuhkan semangat berwirausaha masyarakat. Perusahaan yang melakukan praktik monopoli seringkali mempermainkan dan menetapkan harga tanpa mempertimbangkan kelompok masyarakat yang memiliki usaha sejenis. Hal ini akan menghancurkan para pesaing.
Untuk menghindari kegiatan praktik monopoli, pemerintah membuat peraturan yang mengatur tentang kegiatan usaha agar menumbuhkan iklim usaha yang sehat bagi masyarakat, yaitu UU No. 5 tahun 1999 tentang Larangan Praktik Monopoli dan Persaingan Usaha Tidak Sehat.


Senin, 15 November 2010

Tulisan Pengantar Bisnis

NAMA  : LISTYAJI KUSPRIMADIYANTO
KELAS : 1EB18
NPM     : 24210053

 “BANK DUNIA”

Aktivitas Bank Dunia saat ini difokuskan pada Negara berkembang, dalam bidang seperti pendidikan, pertanian dan industri. Bank Dunia memberi pinjamandengan tarif preferensial kepada negara-negara anggota yang sedang dalam kesusahan. Sebagai balasannya, pihak Bank juga meminta bahwa langkah-langkah ekonomi perlu ditempuh agar misalnya, tindak korupsidapat dibatasi atau demokrasidikembangkan.
Bank Dunia didirkan pada 27 Desember 1945 setelah ratifikasi internasional mengenai perjanjian yang dicapai pada konfrensi yang berlangsung pada 1 Juli sampai 22 Juli 1994 di kota Bretton Woods. Markas Bank Dunia berada diAmerika Serikat. Secara teknis dan struktural Bank Dunia termasuk salah satu dari badan PBB, namun secara operasional sangat berbeda dari badan-badan PBB lainnya.
 Bank Dunia menyatakan adanya potensi peningkatan masyarakat sangat miskin di negara berkembang sebesar 26 juta pada 2020 karena terhambatnya bantuan yang diberikan. Menurut laporan Bank Dunia sebagaimana dikutip ANTARA dari lamannya Kamis [10/06], disebutkan upaya memerangi kemiskinan bisa terhambat jika negara-negara berkembang dipaksa untuk memotong investasi produktif dan sumber daya manusia. Sehingga menyebabkan bantuan pembangunan yang rendah dan pajak penghasilan yang berkurang. Selain itu jika bantuan bilateral untuk pembangunan menurun, seperti yang pernah terjadi sebelumnya, ini dapat mempengaruhi rata-rata pertumbuhan ekonomi jangka panjang negara berkembang dan  berpotensi meningkatkan masyarakat sangat miskin sampai 26 juta jiwa pada 2020. Di negara berkembang saat ini terjadi kesenjangan pembiayaan pembangunan. Kesenjangan pembiayaan di negara berembang secara keseluruhan diperkirakan mencapai 210 miliar dolar AS pada 2010 dan menurun menjadi 180 miliar dolar AS pada 2011. Sementara itu, Bank Dunia memperkirakan laju modal dari sektor swasta untuk negara berkembang pada 2009 mencapai 454 miliar dolar AS, dan 2012 diperkirakan meningkat tipis 771 miliar dolar AS atau 3,2 peren dari produk domestik bruto (PDB). Bank Dunia memperkirakan pertumbuhan di negara berkembang sekitar enam persen setiap tahun pada 2010,2011 dan 2012 naik dari 2009 sebesar 1,7 persen. Pertumbuhan yang tampak tersebut  didasarkan pada antisipasi  perlambatan pertumbuhan di China sebagai negara yang memiliki pertumbuhan ekonomi terbesar. pada dua tahun mendatang dari 9,5 pada 2010 menjadi 8,5 persen pada 2011. Sementara, bila pertumbuhan ekonomi di negara berkembang secara keseluruhan tanpa China dan India diperkirakan meningkat menjadi 4,4 persen pada 2020 dan 2011 serta 4,6 persen (ant ).
Peran Bank Dunia dalam Ekonomi dan Politik Global
Rittberger dan Zangl (2006: 172) menulis, sejak tahun 1970-an Bank Dunia mengubah konsentrasinya karena situasi semakin meningkatnya jurang perekonomian antara negara berkembang dan negara maju. Pada era itu, seiring dengan merdekanya negara-negara yang semula terjajah, jumlah negara berkembang semakin meningkat. Negara-negara berkembang menuntut distribusi kemakmuran (distribution of welfare) yang lebih merata dan negara-negara maju memenuhi tuntutan ini dengan cara menyuplai dana pembangunan di negara-negara berkembang.
Basis keuangan Bank Dunia adalah modal yang diinvestasikan oleh negara anggota bank ini yang berjumlah 186 negara. Lima pemegang saham terbesar di Bank Dunia adalah AS, Perancis, Jerman, Inggris, dan Jepang. Kelima negara itu berhak menempatkan masing-masing satu Direktur Eksekutif dan merekalah yang akan memilih Presiden Bank Dunia. Secara tradisi, Presiden Bank Dunia adalah orang AS karena AS adalah pemegang saham terbesar.  Sementara itu, 181 negara lain diwakili oleh 19 Direktur Eksekutif (satu Direktur Eksekutif akan menjadi wakil dari beberapa negara).
Bank Dunia berperan besar dalam membangun kembali tatanan ekonomi liberal pasca Perang Dunia II (Rittberger dan Zangl, 2006: 41). Pembangunan kembali tatanan ekonomi liberal itu dipimpin oleh AS dengan rancangan utama mendirikan sebuah tatanan perdagangan dunia liberal. Untuk mencapai tujuan ini, perlu dibentuk tatanan moneter yang berlandaskan mata uang yang bebas untuk dikonversi. Rittberger dan Zangl (2006: 43) menulis, “Perjanjian Bretton Woods mewajibkan negara-negara untuk menjamin kebebasan mata uang mereka untuk dikonversi dan mempertahankan standar pertukaran yang stabil terhadap Dollar AS.
Lembaga yang bertugas untuk menjaga kestabilan moneter itu adalah IMF (International Monetary Funds) dan IBRD (International Bank for Reconstruction dan Development). IBRD inilah yang kemudian sering disebut “Bank Dunia”. Pendirian Bank Dunia dan IMF tahun 1944 diikuti oleh pembentukan tatanan perdagangan dunia melalui lembaga bernama GATT (General Agreement on Tariffs and Trade) pada tahun 1947. Pada tahun 1995, GATT berevolusi menjadi WTO (World Trade Organization).
Meskipun tugas Bank Dunia adalah mengatur kestabilan moneter, namun dalam prakteknya, Bank Dunia sangat mempengaruhi politik global karena hampir semua negara di dunia menjadi penerima hutang dari Bank Dunia. Sejak awal beroperasinya, Bank Dunia sudah mempengaruhi politik dalam negeri negara yang menjadi penghutangnya. Penerima hutang pertama Bank Dunia adalah Perancis, yaitu pada tahun 1947, dengan pinjaman sebesar $ 987 juta. Pinjaman itu diberikan dengan syarat yang ketat, antara lain staf dari Bank Dunia mengawasi penggunaan dana itu dan menjaga agar Perancis mendahulukan membayar hutang kepada Bank Dunia daripada hutangnya kepada negara lain. AS juga ikut campur dalam proses pencairan hutang ini. Kementerian Dalam Negeri AS meminta Perancis agar mengeluarkan kelompok komunis dari koalisi pemerintahan. Hanya beberapa jam setelah Perancis menuruti permintaan itu, pinjaman pun cair.
Kebijakan yang diterapkan Bank Dunia yang mempengaruhi kebijakan politik dan ekonomi suatu negara, disebut SAP (Structural Adjustment Program). Bila negara-negara ingin meminta tambahan hutang, Bank Dunia memerintahkan agar negera penerima hutang melakukan “perubahan kebijakan” (yang diatur dalam SAP). Bila negara tersebut gagal menerapkan SAP, Bank Dunia akan memberi sanksi fiskal. Perubahan kebijakan yang diatur dalam SAP antara lain, program pasar bebas, privatisasi, dan deregulasi.
 Bank Dunia selama ini telah memerankan peran yang sangat penting dalam sektor energi secara global. Sebagai institusi finansial terbesar yang memberikan bantuan finansial kepada negara berkembang, Bank Dunia memiliki mandat untuk mengurangi kemiskinan di negara berkembang dan negara miskin dunia.
Namun, dari paparan hasil penelitian yang dilakukan oleh IESR dan BIC  terkait proyek-proyek Bank Dunia selama 40 tahun di sektor energi Indonesia, hasilnya kinerja Bank Dunia sedikit sekali berpengaruh pada kesejahteraan rakyat. Untuk akses energi sendiri menurut data Bank Dunia pada tahun 2007, lebih dari 70 juta rakyat Indonesia masih belum mendapatkan akses listrik. Temuan ini tentu saja diperkirakan lebih banyak. Menurut Fabby Tumiwa, Direktur Eksekutif IESR, dari penelitian yang dilakukannya, kurang lebih 100 juta rakyat Indonesia belum mendapatkan akses untuk energi listrik.
Sementara untuk pengentasan kesulitan akses energi pada rakyat, Bank Dunia dan Pemerintah RI justru menyokong PLN dengan proyek batubara sejak 2006 yang dikuatkan oleh Peraturan Presiden No. 5 Tahun 2006. Menurut peta pembangunan sektor energi Indonesia, peruntukkan konsumsi batubara untuk listrik hanya sebesar 15 persen. Namun, kenyataannya saat ini terjadi peningkatan konsumsi batubara hingga 35 persen dan menurut PLN pada 2020 akan digenapi hingga sebesar 70%.
Ambisi Bank Dunia untuk menguatkan penggunaan energi bersih ternyata hanya di atas kertas. Kenyataannya, mereka berkelit dengan mengatakan energi dari batubara dan gas sebagai salah satu energi bersih. Hal ini tentu saja berdampak pada perubahan iklim dan emisi yang dihasilkan Indonesia. Lewat perannya di sektor energi  Indonesia Bank Dunia malah menambah jumlah emisi gas rumah kaca.
“Terkait dengan hutang emisi dan perdagangan karbon, Bank Dunia telah membeli 16 juta dolar kredit karbon. Namun, kembali lagi terjadi standar ganda di sini. Bank Dunia tidak pernah menghitung emisi karbon yang mereka hasilkan dari proyek di Indonesia yang sudah berjalan selama 40 tahun. Bank Dunia hanya menghitung pencegahannya, tetapi tidak kepada emisi yang telah dihasilkannya,” ujar Daniel King, salah satu konsultan peneliti dari IESR.
Di Indonesia, keberadaan proyek Bank Dunia untuk sektor energi lebih berfokus pada penguatan peran swasta atau lazim kita sebut privatisasi. Sementara untuk membantu efek dari perubahan iklim, pendanaan untuk energi terbaru masih sangat kecil ketimbang energi fosil. Dengan kerusakan ekologis dan buangan emisi yang semakin besar, rakyat Indonesia kembali lagi yang harus membayar akibat kebijakan pemerintah di sektor energi dan Bank Dunia. Kenyataan yang terjadi adalah pemiskinan yang ditanggung.