Penalaran yaitu suatu
proses berfikir dimana didalam proses berfikir tersebut sangat bertolak
berlakang dari pengamatan indera yang dapat menghasilkan suatu konsep dan
pengertian.
Penalaran
Deduktif adalah menarik kesimpulan khusus dari premis yang lebih umum. jika
premis benar dan cara penarikan kesimpulannya sah, maka dapat dipastikan hasil
kesimpulannya benar. jika penalaran induktif erat kaitannya dengan statistika,
maka penalaran deduktif erat dengan matematika khususnya matematika logika dan
teori himpunan dan bilangan.
Contoh
Penalaran deduktif :
- semua binatang punya mata
- srigala termasuk binatang
.:. srigala punya mata
Kesalahan deduktif dapat disebabkan
:
1. kesalahan karena
premis mayor tidak dibatasi;
2. kesalahan karena
adanya term keempat;
3. kesalahan karena
kesimpulan terlalu luas/tidak dibatasi;
4. kesalahan karena
adanya 2 premis negatif.
Macam-macam dari
penalaran deduktif adalah
1.Silogisme
Silogisme adalah suatu bentuk proses penalaran yang berusaha menghubungkan dua proposisi (pernyataan) yang berlainan untuk menurunkan suatu kesimpulan atau inferensi yang merupakan proposisi ketiga.
Silogisme adalah suatu bentuk proses penalaran yang berusaha menghubungkan dua proposisi (pernyataan) yang berlainan untuk menurunkan suatu kesimpulan atau inferensi yang merupakan proposisi ketiga.
- Silogisme Kategorial
Silogisme kategorial disusun berdasarkan klasifikasi premis dan kesimpulan yang kategoris. Premis yang mengandung predikat dalam kesimpulan disebut premis mayor, sedangkan premis yang mengandung subjek dalam kesimpulan disebut premis minor.
Silogisme kategorial disusun berdasarkan klasifikasi premis dan kesimpulan yang kategoris. Premis yang mengandung predikat dalam kesimpulan disebut premis mayor, sedangkan premis yang mengandung subjek dalam kesimpulan disebut premis minor.
Contoh :
1.Semua buruh adalah manusia pekerja
2.Semua tukang batu adalah buruh
2.Semua tukang batu adalah buruh
3.Jadi, semua tukang batu adalah manusia
pekerja
Kaidah dalam Silogisme Kategorial
1. Silogisme harus terdiri atas tiga
term yaitu : term mayor, term minor, term penengah.
2. Silogisme terdiri atas tiga
proposisi yaitu premis mayor, premis minor, dan kesimpulan
3. Dua premis yang negatif tidak
dapat menghasilkan simpulan.
4. Bila salah satu premisnya
negatif, simpulan pasti negative.
5. Dari premis yang positif, akan
dihasilkan simpulan yang positif.
6. Dari dua premis yang khusus tidak
dapat ditarik satu simpulan.
7. Bila premisnya khusus, simpulan
akan bersifat khusus.
8. Dari premis mayor khusus dan
premis minor negatif tidak dapat ditarik satu simpulan
-
Silogisme Hipotesis
Suatu silogisme yang terdiri dari
premis mayor yang berproposisi kondisional hipotesis.
Contoh :
1.Jika motor di gas, motor akan
berjalan
2.Motor di gas
3.Jadi, motor berjalan
Kaedah- kaedah Silogisme Hipotesis
• Mengambil konklusi dari silogisme
hipotesis jauh lebih mudah dibanding dengan silogisme kategorik. Tetapi yang
penting di sini adalah menentukan kebenaran konklusinya bila premis-premisnya
merupakan pernyataan yang benar.
Bila antecedent kita lambangkan
dengan A dan konsekuen dengan B, jadwal hukum silogisme hipotetik adalah:
1) Bila A terlaksana maka B juga
terlaksana.
2) Bila A tidak terlaksana maka B
tidak terlaksana. (tidak sah = salah)
3) Bila B terlaksana, maka A
terlaksana. (tidak sah = salah)
4) Bila B tidak terlaksana maka A
tidak terlaksana
Contoh :
a) Premis Mayor: Jika tidak turun
hujan, maka panen akan gagal
Premis Minor: Hujan tidak turun
Konklusi : Sebab itu panen akan
gagal.
b) Premis Mayor : Jika tidak ada
air, manusia akan kehausan.
Premis Minor : Air tidak ada.
Kesimpulan : Manusia akan kehausan.
-
Silogisme
Alternatif
Silogisme
yang terdiri atas premis mayor berupa proposisi alternatif. Proposisi
alternatif yaitu bila premis minornya membenarkan salah satu alternatifnya.
Simpulannya akan menolak alternatif yang lain.
Contoh
:
1.Kakak
saya berada di Bandung atau Jakarta
2.Kakak
saya berada di Bandung.
3.Jadi,
Kakak saya tidak berada di Jakarta.
2. Entimen
Dalam
kehidupan sehari-hari, silogisme yang kita temukan berbentuk entimem, yaitu
silogisme yang salah satu premisnya dihilangkan/tidak diucapkan karena sudah
sama-sama diketahui.
Contoh :
menipu adalah dosa karena merugikan orang lain.
kalimat diatas dapat dipenggal menjadi dua
1. menipu adalah dosa.
2. karena (menipu) merugikan orang lain.
PREMIS
Pernyataan
yang digunakan sebagai dasar penarikan kesimpulan.
contoh :
Tidak
semua manusia luput dari dosa.
• TERM
Ungkapan
pengertian dalam bentuk kata atau beberapa kata.
contoh :
harimau
adalah karnivora
Kesalahan Dalam Penalaran.
Kesalahan penalaran dapat terjadi di
dalam proses berpikir utk mengambil keputusan. Hal ini terjadi karena ada
kesalahan pada cara penarikan kesimpulan. Salah nalar lebih dari kesalahan
karena gagasan, struktur kalimat, dan karena dorongan emosi.
Kesalahan Penalaran ada dua macam: